Logo Kabupaten BoyolaliDesa Sumur, Tamansari, Boyolali

Sadranan di Desa Sumur, Kabupaten Boyolali

Terakhir update hari

Foto batas Desa Sumur Tamansari Boyolali dengan nuansa Alam Hijau
Batas Desa Sumur, Nuansa Alam

Sumber: budaya-indonesia.org Angga Aji ITB 2018

Sadranan merupakan salah satu tradisi yang sudah lama turun temurun yang bisa dijumpai di Boyolali. Desa Sumur merupakan salah satu desa di Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali yang setiap tahunnya rutin mengadakan sadranan.

Sadranan yaitu ziarah kubur dengan membawa berbagai macam makanan ke tempat makam. Selain itu, juga membawa tikar yang nantinya digunakan sebagai alas duduk di areal depan makam yang disediakan tempat semi permanen dan beratap.

Acara ini tepatnya dilakukan setiap bulan sya'ban atau ruwah (bulan Jawa) tanggal 15. Acara Sadranan ini, biasa dimulai bakda dhuhur sampai sebelum ashar. Seluruh warga desa, mulai dari anak kecil sampai orang tua, tak pernah tertinggal untuk melakukan tradisi Sadranan ini. Bahkan warga desa yang pergi merantau pun masih berusaha menyempatkan untuk dapat menghadiri tradisi Sadranan ini.

Acara dalam Sadranan ini yaitu membersihkan areal lingkungan makam, membaca surat Yasin dan tahlil, serta makan makanan yang sebelumnya dibawa secara bersama-sama dan saling berbagi antarwarga desa. Tujuan utama dari Sadranan ini yaitu memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dari Sadranan ini kita juga bisa menjadi pribadi yang lebih berhati-hati dan ingat akan kematian. Selain itu, Sadranan ini juga bisa mempererat tali silahturahmi baik pada keluarga maupun seluruh warga. Tradisi Sadranan ini masih ada dan akan terus dilakukan oleh warga di desa-desa kabupaten Boyolali terutamanya di desa Sumur.